Kawasan
perdagangan yang terletak di Jalan Pasar Lama, Tangerang, Banten, Indonesia,
yang dikenal sebagai Pasar Lama Tangerang, telah menjadi salah satu landmark
historis yang berdiri sejak masa kolonial Belanda. Pada mulanya, pasar ini
dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai sebuah pasar kecil yang awalnya
hanya menjual sayuran dan ikan.
Seiring
berjalannya waktu, Pasar Lama Tangerang mengalami pertumbuhan pesat, berkembang
menjadi pasar yang ramai dengan ragam dagangan yang meliputi sayuran,
buah-buahan, ikan, daging, rempah-rempah, serta berbagai bahan pakaian dan
barang lainnya. Sejarah panjang pasar ini sebagai pusat perdagangan di kawasan
Tangerang mencerminkan keberlanjutan aktivitas komersialnya.
Pasar Lama Tangerang telah menjalani berbagai renovasi dan pembaruan, termasuk perbaikan signifikan yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan meningkatkan standar kebersihan pasar. Upaya tersebut menegaskan komitmen untuk mempertahankan keberadaan pasar ini sebagai bagian penting dari sejarah dan kehidupan komunitas di sekitarnya.
Di tengah Pasar Lama, terlihat mayoritas pengunjung yang terdiri dari generasi
muda yang menikmati akhir pekan dengan mencari makanan favorit mereka. Namun,
tidak sedikit pula orang lanjut usia yang memilih datang untuk bernostalgia,
menikmati kuliner, dan merasakan suasana bersejarah di sana.
Daya
tarik lokasinya yang strategis menjadikan Pasar Lama Kota Tangerang tetap
menjadi destinasi yang diminati. Karena lokasinya yang strategis tersebut,
Pemerintah Kota Tangerang melakukan revitalisasi bagi kawasan Pasar Lama,
mengubahnya menjadi area kuliner yang ramai dikunjungi oleh warga Kota
Tangerang dan sekitarnya.
Sejak
tahun 2012, kawasan Pasar Lama telah dikelola oleh Pemerintah Kota Tangerang
sebagai area wisata kuliner. Meskipun sudah ada sejak lama, pengelolaan ini
memberikan dampak positif yang terus dirasakan oleh kawasan tersebut,
menjadikan Pasar Lama semakin diminati oleh pengunjung. Efek positif dari upaya
penataan terus terasa hingga saat ini bagi para pengunjung, yang dapat
menikmati kawasan Pasar Lama yang dirawat dengan baik untuk memastikan
kenyamanan mereka.
Pemerintah
Kota Tangerang juga secara rutin mengadakan acara promosi, seperti Pasar Lama
Culinary Night, untuk memperkenalkan Kawasan Pasar Lama kepada masyarakat. Saat
awal berdirinya Pasar Lama, kuliner di tempat ini banyak dipengaruhi oleh
budaya Indo-Cina, seperti asinan Liu Lan Jin, Bubur kepiting Hokie, Laksa
Benteng, Bubur ayam Ko Iyo, Siomay benteng, dan hidangan lainnya. Tak hanya
kuliner dengan akulturasi budaya, di Pasar Lama juga terdapat berbagai kuliner
legendaris khas daerah, seperti Nasi Uduk Encim Sukaria, Sate Ayam Haji Ishak,
Es Podeng Varia, Es Bun Tin, dan masih banyak lagi. Pengunjung benar-benar
dimanjakan dengan aneka hidangan lezat yang sulit ditemukan di tempat lain.
Tak
hanya sebagai pusat kuliner terkenal, kawasan Pasar Lama juga memiliki beberapa
klenteng tua yang telah berdiri sejak abad ke-17. Klenteng-kalenteng ini
menjadi simbol harmonisasi antara warga Kota Tangerang dengan umat Konghucu
yang mendiami kawasan sekitar Pasar Lama.
Bukti
lain dari harmonisasi di wilayah tersebut adalah keberadaan Masjid Jami
Kalipasir yang telah berdiri sejak abad ke-16. Sebuah aspek menarik dari
harmoni di masjid ini adalah desain menaranya yang menyerupai pagoda,
menggambarkan inklusi budaya dari vihara yang ada di sekitarnya. Pasar Lama
yang terkenal sebagai destinasi kuliner ternyata menyimpan sejarah dan contoh
nyata harmonisasi budaya antara masyarakat Indonesia dan Cina di Kota
Tangerang.
Meskipun
kini terdapat pasar modern yang tersebar di Kota Tangerang, Pasar Lama
Tangerang tetap menjadi destinasi belanja favorit baik bagi warga lokal maupun
para wisatawan. Kehadirannya tak hanya menawarkan daya tarik sejarah, tetapi
juga tetap mempertahankan nuansa klasik dan tradisional yang menjadi
keistimewaan khasnya. Pasar Lama Tangerang menawarkan beberapa keunikan yang
membedakannya dari pasar tradisional lainnya, di antaranya:
- Arsitektur
Klasik yang Memikat: Bangunan Pasar Lama Tangerang
mempertahankan gaya arsitektur klasik Belanda yang telah berdiri sejak
abad ke-19. Dindingnya terbuat dari bata merah, genteng pada atapnya,
serta pintu dan jendela yang mengusung desain kolonial Belanda.
- Pengunjung
yang Beragam: Pasar ini menjadi titik pertemuan
bagi orang dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya. Hal ini
memberikan nuansa pasar yang hidup dan multikultural.
- Ragam
Produk yang Menarik: Pasar Lama Tangerang menawarkan
beragam produk mulai dari bahan pangan, pakaian, obat tradisional, hingga
barang-barang antik. Sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, pasar ini
dikenal akan lada, kayu manis, dan cengkeh.
- Harga
Terjangkau: Harga produk di Pasar Lama Tangerang
cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan pasar modern. Pengunjung
dapat bernegosiasi harga dengan pedagang untuk mendapatkan penawaran
terbaik.
- Tradisi
Perdagangan yang Kental: Budaya perdagangan
turun-temurun masih terasa kuat di Pasar Lama Tangerang, seperti
tawar-menawar dan ritual membuka dagangan dengan doa.
- Sentra
Kuliner: Di sekitar Pasar Lama Tangerang
terdapat banyak warung dan kedai yang menawarkan berbagai hidangan kuliner
tradisional, seperti sate, bakso, mie ayam, dan masih banyak lagi.
Keunikan
Pasar Lama Tangerang menjadikannya destinasi menarik yang tak hanya layak untuk
dikunjungi, tetapi juga sebuah warisan sejarah yang patut dilestarikan. Pasar
ini bukan sekadar tempat belanja, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan
sejarah yang tak ternilai.
