Banyak
istilah di dunia ini yang penyebutannya berbeda antara satu bahasa dengan
bahasa lainnya. Meski begitu, ada pula istilah yang secara global diartikan
sama dan menggambarkan tentang karakteristik akan sesuatu hal. Salah satu
istilah yang populer dan memiliki arti secara global, yaitu alpha female. Alpha
female adalah perempuan yang sepenuhnya sadar dan paham apa yang diinginkan.
Biasanya perempuan dengan karakter ini tidak mudah didikte orang lain. Selain
itu, mereka juga dikenal percaya diri, berjiwa pemimpin, penuh ambisi, dan
dihormati. Sosok perempuan alpha juga sering menjadi inspirasi bagi perempuan
lain. Tapi di sisi lain, terkadang karakter ini juga bisa membuat orang lain
merasa terintimidasi, terutama bagi para laki-laki.
Konsep
perempuan alpha memiliki awal yang sederhana sebagai "perempuan
dominan". Dominan di sini yang digambarkan melalui 3 aspek, yaitu:
a.
Dominance-feeling (Ego level) Dominance feeling atau perasaan dominasi mengarah
pada evaluasi diri atau lebih mudahnya, bagaimana seseorang mendeskripsikan
dirinya saat proses wawancara. Seseorang yang mempunyai highdominance-feeling
memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, keyakinan terhadap diri sendiri,
evaluasi diri yang tinggi, superioritas, dan kurangnya rasa malu, atau
takut-takut.
b.
Dominance status. Dominance status adalah sebuah ekspresi dari posisi sosial
terhadap orang lain yang berhubungan dengan mereka. Seseorang yang berada dalam
status dominasi dapat menghormati orang lain, dan juga bersikap terang-terangan
dalam perilaku atau tersirat dalam perasaan.
c.
Dominance Behavior. Perlu dipahami bahwa perilaku dominasi dan perasaan
dominasi merupakan dua hal yang berbeda. Perasaan dominasi hanyalah salah satu
penentu dominasi perilaku. Penentu lainnya adalah status dominasi, kompensasi
usaha, pelatihan khusus, situasi khusus, dan tekanan budaya, baik lokal maupun
umum. Contoh perilaku dominasi adalah ledakan amarah, perilaku agresif, desakan
pada hak seseorang, ekspresi bebas dari kebencian atau permusuhan, secara
terbuka mengesampingkan aturan atau konvensi, berdebat dengan bebas, dll.
Status
“alpha female” ini bukan atas pengakuan dari diri sendiri, melainkan atas
pengakuan dari orang lain. Atas kerja keras dan keberhasilan yang didapat,
orang lain dapat menilai apakah seorang wanita dapat disebut alpha female atau
tidak. Berkaitan dengan kerja keras, alpha female sering dikaitkan dengan miss
independent, tentunya hal ini berbeda. Miss independent tidak harus memimpin
atau mempengaruhi orang lain, ia hanya nyaman dengan dirinya sendiri.
Perempuan
seringkali diposisikan sebagai anggota kedua dalam kelompok gender. Stereotip
masyarakat tentang perempuan yang masih melekat adalah bahwa perempuan
ditempatkan di bawah laki-laki daripada langsung di samping mereka, padahal
kehadiran perempuan bukan untuk menyaingi kaum laki-laki. Persepsi negatif
tentang perempuan dengan ambisi yang tinggi tersebar luas di seluruh
masyarakat, bahkan di komunitas intelektual sekalipun. Beberapa masyarakat
masih menganggap bahwa seorang perempuan harus memiliki rasa malu, penurut, dan
harus menjadi seorang princess yang anggun.
Oleh
karena itu, perempuan sudah seharusnya dibolehkan menjadi perempuan yang
berambisi, cerdas, pekerja keras, mandiri dan bertenaga sekaligus menjadi sosok
penggerak, karena secara realistis, perempuan juga bisa menjadi makhluk unggul
yang memiliki potensi besar dan mampu mendominasi. Masyarakat tidak melihat
semua wanita dengan cara yang sama; mereka punya keyakinan tentang berbagai
jenis wanita. Banyak subtipe wanita seperti ibu rumah tangga, wanita seksi,
hingga wanita karir.
Menurut
Maslow, wanita dominan mempunyai rasa percaya diri, dan ketenangan yang lebih
tinggi, lebih disukai diperlakukan seperti "orang" dan bukan seperti
"perempuan". Perempuan dominan lebih mandiri, tidak memiliki rasa
rendah diri dan umumnya tidak keberatan dengan pengakuan yang menunjukkan bahwa
mereka rendah diri, lemah, membutuhkan perhatian khusus dan tidak dapat
mengurus diri sendiri. Belajar menjadi alpha female tentunya dimulai sejak usia
remaja, namun jika saat ini usiamu sudah tidak lagi remaja, bukan waktu yang
terlambat untuk memulai langkah kecil. Sebelum menjadi alpha female, tentunya
kita mempelajari bagaimana menjadi alpha female sejati.
